Saturday 4 September 2010

rawat hati


aku pandang sengih...engkau balas sinis...aku tanya baik...engkau jawab taik...aku ikrar benci engkau...sumpah tak nak dekat, sumpah aku hindar...engkau lah paling hebat...aku ini dungu belaka..bangga lah, teruskan berbangga, benci, sungguh jelik lihat engkau,, sombong, berlagak dari merak..padahal macam gagak, konon kaya guna duit bapak..kereta besar rokok panjang...kiri kanan diapit balaci tegap, wanita malang perjudi diri..wahai saudara sedarlah kawan..kita serumpun sebahasa, sebangsa, seagama...malah senegara, lain kau bijak layak ke seberang...engkau bebal tak bisa sangkal, engkau dongak bintang di langit jangan lupa rumput di kaki, di mana kau ada kau tetap hamba tuhan walau gelongsor pelangi citra warni, itu tetap milik tuhan, engkau juga milik tuhan termasuk kau berjalan pijak bumi tuhan. kau jatuh terhunus, kau tak mampu membayar nyawa walau emas sampai langit, hidup kau tak punya apa-apa, apa kau sedar kasih bisa tepis segala, tak kira kasih si kekasih, kasih sang keluarga, kasih para guru, kasih seorang teman sahabat...kasih membuak-buak dengan sayang, berlari mengendong sayang penuh tertib risau berselerakan...itulah erti...masih lagi berpuluh-puluh kali tak faham...ramas jari jemari, genggam penuh erat tumbuk meja kuat...bingkas bangun tunai solat penuh rukun. bangunlah hai kawan....